HAND OUT
MATA KULIAH :
Asuhan Kebidanan III (Nifas)
TOPIK :
Pemeriksaan fisik ibu nifas
SUB TOPIK :
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan khusus
WAKTU :
60 menit
DOSEN :
Ati Kurniati
OBYEKTIF PERILAKU SISWA
Di akhir kegiatan belajar, peserta didik
mampu melaksanakan pemeriksaan fisik ibu nifas dengan
baik dan benar sesuai jobsheet.
SUMBER PUSTAKA:
Cunningham, dkk. (1995), Obstetri Williams. Ed. 18 ECG, Jakarta.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Ed. 1 & 2 ECG. Jakarta
Saifuddin, BA. (2007). Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal & Neonatal. YBP – SP. Jakarta
Saifuddin, BA. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neontal. YBP – SP . Jakarta
Varney, H dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Ed. 4 volume 2 ECG. Jakarta
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. YBP – SP. Jakarta
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Ed. 1 & 2 ECG. Jakarta
Saifuddin, BA. (2007). Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal & Neonatal. YBP – SP. Jakarta
Saifuddin, BA. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neontal. YBP – SP . Jakarta
Varney, H dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Ed. 4 volume 2 ECG. Jakarta
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. YBP – SP. Jakarta
PENDAHULUAN
Pada pertemuan yang
lalu kita telah membahas tentang perubahan fisiologi dan psikologi pada masa nifas. Seperti yang sudah
dijadwalkan pada silabus, pertemuan kali ini akan membahas mengenai pemeriksaan fisik ibu nifas.
Selama
30 menit kedepan akan disampaikan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut:
pertama akan dijelaskan tentang pemeriksaan fisik dan pemeriksaan khusus dan pada tahap akhir
akan ada evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi
yang telah disampaikan .
Tujuan kita
mempelajari materi ini supaya setelah
kita menyelesaikan pembelajaran ini kita mampu melaksanakan atau mempraktekan pemeriksaan fisik ibu nifas.
Maka
dari itu materi ini sangat penting untuk kita nantinya sebagai bidan dalam
melakukan praktek pelayanan kebidanan pada ibu nifas.
URAIAN MATERI
1.
Defenisi
Asuhan
ibu postpartum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran,
sampai 6 minggu setelah kelahiran.
2. Tujuan
Adapun
tujuannya yaitu untuk memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu
segera setelah melahirkan dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan dalam
persalinan dan keadaan segera setelah melahirkan agar terlaksananya asuhan
segera/ rutin pada ibu post partum .
A.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
meliputi :
a. Tekanan Darah, Suhu,
nadi
1. Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama
nifas pada umumnya disebabkan dehidrasi, yang disebabkan oleh keluarnya cairan pada
waktu melahirkan, selain itu bisa juga disebabkan karena istirahat dan tidur
yang diperpanjang selama awaal persalinan. Tetapi pada umumnya setelah 24 jam
post partum suhu tubuh kembali normal. Kenaikan suhu yang mencapai >38oC
adalah mengarah ke tanda-tanda infeksi.
b. Nadi dan pernafasan
1). Nadi berkisar antara 60-80x/menit. Denyut nadi di
atas 100x/menit pada masa nifas adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi,
hal inisalah satu nya bisa di akibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena
kehilangan drah yang berlebihan.
2).Jika takikardi tidak disertai panas kemungkinan
disebabkan karena adanya vitium kordis.
3). Beberapa ibu postpartum kadang-kadang mengalami
bradikardipuerperal, yang denyut nadinya mencapai serendah-rendahnya 40 sampai
50x/menit, beberapa alasan telah diberikan sebagai penyebab yang mungkin,
tetapi belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu adalah suatu
kelainan.
4). Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal,
yaitu sekitar 20-30x/menit.
c. Tekanan darah
Pada beberapa kasus di temukan keadaan hipertensi
poetpartum, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak
ada penyakit-penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan.
b. Kepala, wajah, mulut dan Tenggorokan, jika diperlukan
c. Payudara & putting susu
c. Payudara & putting susu
·
simetris/tidak
·
konsistensi, ada
pembengkakan/tidak
·
puting menonjol/tidak,
lecet/tidak
d. Auskultasi paru2, jika diperlukan
e. Abdomen
d. Auskultasi paru2, jika diperlukan
e. Abdomen
·
Uterus :
Normal
:
- kokoh, berkontraksi baik
- tidak berada diatas ketinggian
fundal saat masa nifas segera.
Abnormal
- lembek
- diatas ketinggian fundal saat masa
nifas segera.
·
Kandung kemih : bisa
buang air/tak bisa buang air
f. Keadaan genitalia
·
Lochea :
Normal :
Ø Merah hitam (lochea rubra)
Ø Bau biasa
Ø Tidak ada bekuan darah atau butir-butir darah beku
Ø Jumlah perdarahan yang ringan atau sedikit (hanya
perlu mengganti pembalut setiap 3-5 jam)
Abnormal :
Ø Merah terang
Ø Bau busuk
Ø Mengeluarkan darah beku
Ø Perdarahan hebat ?(memerlukan penggantian pembalut setiap
0-2 jam)
·
Perineum : edema, inflamasi, hematoma, pus,
bekas luka episiotomi/robek, jahitan, memar,hemorrhoid (wasir/ambeien).
·
Keadaan anus : haemoroid
g.
Ekstremitas : varises, betis apakah lemah dan
panas,edema, reflek.
Manajemen dengan benar terhadap
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum efektif atau
merencanakan kembali asuhan yang belum terlaksana jika masih ada.
Bidan harus melakukan evaluasi secara
terus menerus selama masa nifas. Evaluasi secara terus menerus meliputi:
1. Meninjau ulang data
a. Catatan intrapartum dan antepartum
b. Jumlah jam atau hari PP
c. Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d. Catatan hasil lab.
e. Catatan suhu, nadi, pernapasan dan TD
f. Catatan pengobatan
2. Mengkaji riwayat
a. Ambulansi : apakah ibu melakukan ambulansi seberapa sering
b. Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri/ disuria
c. Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan konsistennya
3. Pemeriksaan fisik
a. Mengukur TD suhu, nadi dan pernapasan
b. Memeriksa payudara dan putting
c. Memeriksa abdomen
d. Memeriksa lokhea
e. Memeriksa perineum dan kaki
1. Meninjau ulang data
a. Catatan intrapartum dan antepartum
b. Jumlah jam atau hari PP
c. Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d. Catatan hasil lab.
e. Catatan suhu, nadi, pernapasan dan TD
f. Catatan pengobatan
2. Mengkaji riwayat
a. Ambulansi : apakah ibu melakukan ambulansi seberapa sering
b. Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri/ disuria
c. Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan konsistennya
3. Pemeriksaan fisik
a. Mengukur TD suhu, nadi dan pernapasan
b. Memeriksa payudara dan putting
c. Memeriksa abdomen
d. Memeriksa lokhea
e. Memeriksa perineum dan kaki
B. Pemeriksaan Khusus
|
1.
Nyeri / ketidaknyamanan
Nyeri tekan uterus
( fragmen – fragmen plasenta tertahan ).
2.
Sistem vaskuler
a.
Perdarahan diobservasi setiap 2 jam
selama 8 jam 1, kemudian tiap jam berikutnya.
b.
Tensi diawasi setiap 8 jam.
c.
Apakah ada tanda – tanda trombosis,
kaki sakit, bengkak dan merah.
d.
Haemorroid diobservasi, konjungtiva
anemis / sub anemis, defek koagulasi congenital, idiopatik trombositopeni
purpura.
3.
Sistem reproduksi
a.
Uterus diobservasi tiap 30 menit
selama empat hari postpartum, kemudian tiap 8 jam selama 3 hari meliputi tinggi
fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.
b.
Lochea diobservasi setiap 8 jam
selama 3 hari terhadap warna, banyak dan bau.
c.
Perineum diobservasi tiap 8 jam
untuk melihat tanda – tanda infeksi, luka jahitan dan apakah ada jahitan yang
lepas.
d.
Vulva dilihat, apakah ada edema atau
tidak.
e.
Payudara dilihat kondisi aerola,
konsistensi dan kolostrum.
f.
Tinggi fundus atau badan terus gagal
kembali pada ukuran dan fungsi sebelum kehamilan ( sub involusi ).
4.
Traktus urinarus
Diobservasi tiap 2 jam hari
pertama.Meliputi miksi lancer atau tidak, spontan dan lain – lain.
5.
Traktur gastro intestinal.
Observasi terhadap nafsu makan dan
obstipasi.
6.
Integritas ego : mungkin cemas,
ketakutan dan khawatir.
KESIMPULAN
1.
Pemeriksaan
fisik pada ibu nifas harus dilakukan secara head to toe agar tak ada yang
terlewati pemeriksaan nya.
2.
Pemeriksaan
khusus dilakukan untuk mendeteksi adanya tanda – tanda
komplikasi dengan mengevaluasi system dalam
tubuh. Agar dapat menghindari terjadinya
komplikasi masa nifas.
EVALUASI
1.
Sebutkan
pemeriksaan fisik ibu nifas secara head to toe!
2.
Sebutkan hal yang harus di periksa pada keadaan genitalia!
3.
Bagaimana
ciri lochea yang abnormal?.
Latihan
1.
Berikut
ini yang harus di periksa pada tanda-tanda vital, kecuali.....
a. Tekanan
darah
b. Suhu
c. Nadi
d. Keadaan
psikologis keluarga
2.
Keadaan
lochea yang normal adalah :
a. Tidak ada bekuan darah
atau butir-butir darah beku
b. Merah terang
c. Bau busuk
d. Mengeluarkan darah
beku
3. Dibawah ini yang
bukan termasuk pada
pemeriksaan payudara :
a. simetris/tidak
b. konsistensi, ada
pembengkakan/tidak
c. puting menonjol/tidak, lecet/tidak
d. kontraksi
4.
Nadi yang
normal berkisar antara?
a. 60-80x/menit
b. <
60x/menit
c. >100x/menit
d. 100-120x/menit
5.
Yang
harus di periksa pada keadaan genitalia adalah, kecuali :
a. Lochea
b. Perineum
c. Ekstremitas
d. Keadaan anus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar