Rabu, 29 Februari 2012

Handout

HAND OUT

MATA KULIAH      : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
TOPIK                       : Pemeriksaan fisik ibu nifas
SUB TOPIK              : 1. Pemeriksaan fisik
                                      2. Pemeriksaan khusus
WAKTU                    : 60 menit
DOSEN                      : Ati Kurniati


OBYEKTIF PERILAKU SISWA
Di akhir kegiatan belajar, peserta didik mampu melaksanakan pemeriksaan fisik ibu nifas dengan baik dan benar sesuai jobsheet.

SUMBER PUSTAKA:
Cunningham, dkk. (1995), Obstetri Williams. Ed. 18 ECG, Jakarta.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Ed. 1 & 2 ECG. Jakarta
Saifuddin, BA. (2007). Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal & Neonatal. YBP – SP. Jakarta
Saifuddin, BA. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neontal. YBP – SP . Jakarta
Varney, H dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Ed. 4 volume 2 ECG. Jakarta
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. YBP – SP. Jakarta



PENDAHULUAN

Pada pertemuan yang lalu kita telah membahas tentang perubahan fisiologi dan psikologi pada masa nifas. Seperti yang sudah dijadwalkan pada silabus, pertemuan kali ini akan membahas mengenai pemeriksaan fisik ibu nifas.
            Selama 30 menit kedepan akan disampaikan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut: pertama akan dijelaskan tentang pemeriksaan fisik dan pemeriksaan khusus dan pada tahap akhir akan ada evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah disampaikan .
Tujuan kita mempelajari  materi ini supaya setelah kita menyelesaikan pembelajaran ini kita mampu melaksanakan atau mempraktekan pemeriksaan fisik ibu nifas.
            Maka dari itu materi ini sangat penting untuk kita nantinya sebagai bidan dalam melakukan praktek pelayanan kebidanan pada ibu nifas.


URAIAN MATERI
1.        Defenisi
Asuhan ibu postpartum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran, sampai 6 minggu setelah kelahiran.
2.    Tujuan
Adapun tujuannya yaitu untuk memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu segera setelah melahirkan dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan dalam persalinan dan keadaan segera setelah melahirkan agar terlaksananya asuhan segera/ rutin pada ibu post partum .
A.    Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi :
a. Tekanan Darah, Suhu, nadi
1. Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama nifas pada umumnya disebabkan dehidrasi, yang disebabkan oleh keluarnya cairan pada waktu melahirkan, selain itu bisa juga disebabkan karena istirahat dan tidur yang diperpanjang selama awaal persalinan. Tetapi pada umumnya setelah 24 jam post partum suhu tubuh kembali normal. Kenaikan suhu yang mencapai >38oC adalah mengarah ke tanda-tanda infeksi.



b. Nadi dan pernafasan
1). Nadi berkisar antara 60-80x/menit. Denyut nadi di atas 100x/menit pada masa nifas adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi, hal inisalah satu nya bisa di akibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena kehilangan drah yang berlebihan.
2).Jika takikardi tidak disertai panas kemungkinan disebabkan karena adanya vitium kordis.
3). Beberapa ibu postpartum kadang-kadang mengalami bradikardipuerperal, yang denyut nadinya mencapai serendah-rendahnya 40 sampai 50x/menit, beberapa alasan telah diberikan sebagai penyebab yang mungkin, tetapi belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu adalah suatu kelainan.
4). Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal, yaitu sekitar 20-30x/menit.
c. Tekanan darah
Pada beberapa kasus di temukan keadaan hipertensi poetpartum, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit-penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan.
b. Kepala, wajah, mulut dan Tenggorokan, jika diperlukan
c. Payudara & putting susu
·         simetris/tidak
·         konsistensi, ada pembengkakan/tidak
·         puting menonjol/tidak, lecet/tidak
d. Auskultasi paru2, jika diperlukan
e. Abdomen
·         Uterus :
Normal :
- kokoh, berkontraksi baik
- tidak berada diatas ketinggian fundal saat masa nifas segera.
Abnormal
- lembek
- diatas ketinggian fundal saat masa nifas segera.
·       Kandung kemih : bisa buang air/tak bisa buang air


f. Keadaan genitalia
·      Lochea :
Normal :
Ø  Merah hitam (lochea rubra)
Ø  Bau biasa
Ø  Tidak ada bekuan darah atau butir-butir darah beku
Ø  Jumlah perdarahan yang ringan atau sedikit (hanya perlu mengganti pembalut setiap 3-5 jam)
Abnormal :
Ø  Merah terang
Ø  Bau busuk
Ø  Mengeluarkan darah beku
Ø  Perdarahan hebat ?(memerlukan penggantian pembalut setiap 0-2 jam)
·          Perineum : edema, inflamasi, hematoma, pus, bekas luka episiotomi/robek, jahitan, memar,hemorrhoid (wasir/ambeien).
·         Keadaan anus : haemoroid
g.       Ekstremitas : varises, betis apakah lemah dan panas,edema, reflek.
Manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum efektif atau merencanakan kembali asuhan yang belum terlaksana jika masih ada.
       Bidan harus melakukan evaluasi secara terus menerus selama masa nifas. Evaluasi secara terus menerus meliputi:
1. Meninjau ulang data
a. Catatan intrapartum dan antepartum
b. Jumlah jam atau hari PP
c. Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d. Catatan hasil lab.
e. Catatan suhu, nadi, pernapasan dan TD
f. Catatan pengobatan
2. Mengkaji riwayat
a. Ambulansi : apakah ibu melakukan ambulansi seberapa sering
b. Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri/ disuria
c. Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan konsistennya
3. Pemeriksaan fisik
a. Mengukur TD suhu, nadi dan pernapasan
b. Memeriksa payudara dan putting
c. Memeriksa abdomen
d. Memeriksa lokhea
e. Memeriksa perineum dan kaki

B.     Pemeriksaan Khusus

Observasi setiap 8 jam untuk mendeteksi adanya tanda – tanda komplikasi   dengan mengevaluasi system dalam tubuh. Pengkajian ini meliputi :
1.      Nyeri / ketidaknyamanan
Nyeri tekan uterus  ( fragmen – fragmen plasenta tertahan ).
2.      Sistem  vaskuler
a.           Perdarahan diobservasi setiap 2 jam selama 8 jam 1, kemudian tiap jam berikutnya.
b.          Tensi diawasi setiap 8 jam.
c.           Apakah ada tanda – tanda trombosis, kaki sakit, bengkak dan merah.
d.          Haemorroid diobservasi, konjungtiva anemis / sub anemis, defek koagulasi congenital, idiopatik trombositopeni purpura.
3.      Sistem reproduksi
a.       Uterus diobservasi tiap 30 menit selama empat hari postpartum, kemudian tiap 8 jam selama 3 hari meliputi tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.
b.      Lochea diobservasi setiap 8 jam selama 3 hari terhadap warna, banyak dan bau.
c.       Perineum diobservasi tiap 8 jam untuk melihat tanda – tanda infeksi, luka jahitan dan apakah ada jahitan yang lepas.
d.      Vulva dilihat, apakah ada edema atau tidak.
e.       Payudara dilihat kondisi aerola, konsistensi dan kolostrum.
f.       Tinggi fundus atau badan terus gagal kembali pada ukuran dan fungsi sebelum kehamilan ( sub involusi ).

4.      Traktus urinarus
Diobservasi tiap 2 jam hari pertama.Meliputi miksi lancer atau tidak, spontan dan lain – lain.
5.      Traktur gastro intestinal.
Observasi terhadap nafsu makan dan obstipasi.
6.      Integritas ego : mungkin cemas, ketakutan dan khawatir.

KESIMPULAN
1.        Pemeriksaan fisik pada ibu nifas harus dilakukan secara head to toe agar tak ada yang terlewati pemeriksaan nya.
2.        Pemeriksaan khusus dilakukan untuk mendeteksi adanya tanda – tanda komplikasi   dengan mengevaluasi system dalam tubuh. Agar dapat menghindari terjadinya komplikasi masa nifas.


EVALUASI
1.      Sebutkan pemeriksaan fisik ibu nifas secara head to toe!
2.      Sebutkan hal yang harus di periksa pada keadaan genitalia!
3.      Bagaimana ciri lochea yang abnormal?.













Latihan

1.            Berikut ini yang harus di periksa pada tanda-tanda vital, kecuali.....
a. Tekanan darah
b. Suhu
c. Nadi
d. Keadaan psikologis keluarga
2.            Keadaan lochea yang normal adalah :
a. Tidak ada bekuan darah atau butir-butir darah beku
b. Merah terang
c. Bau busuk
d. Mengeluarkan darah beku
3.      Dibawah ini yang bukan termasuk pada pemeriksaan payudara : 
a. simetris/tidak
b. konsistensi, ada pembengkakan/tidak
         c. puting menonjol/tidak, lecet/tidak
d. kontraksi
4.             Nadi yang normal berkisar antara?
a. 60-80x/menit
b. < 60x/menit
c. >100x/menit
d. 100-120x/menit
5.            Yang harus di periksa pada keadaan genitalia adalah, kecuali :
a. Lochea
b. Perineum
c. Ekstremitas
d. Keadaan anus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar