SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Pokok Bahasan : Pemeriksaan fisik pada ibu nifas
Sasaran : Semester III (Reguler)
Waktu Pertemuan : 120 menit
Pertemuan ke : II
Dosen : Ati Kurniati
A.
Tujuan Instruksional Umum
(TIU) :
Setelah
mengikuti perkuliahan, peserta didik diharapkan mampu melaksanakan pemeriksaan fisik pada ibu nifas sesuai dengan teori yang
disampaikan.
B.
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK) :
Setelah mengikuti perkuliahan, peserta didik diharapkan mampu:
1
Menjelaskan pengertian asuhan postpartum dengan tepat
2
Menjelaskan tujuan
asuhan postpartum dengan jelas
3
Menyebutkan dan melaksanakan tahapan pemeriksaan fisik pada ibu nifas dengan sistematis
4
Menyebutkan dan melaksanakan tahapan pemeriksaan khusus secara komprehensif
C.
Materi (Terlampir) :
1.
Pengertian postpartum
2.
Tujuan postpartum
3.
Pemeriksaan fisik
4.
Pemeriksaan khusus
D. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Media/Alat
|
Metode
|
|
Dosen
|
Mahasiswa
|
||||
Pendahuluan
Inti
Penutup
|
10 mnt
95 mnt
15 mnt
|
·
Memberi salam
·
Menjelaskan TIU dan TIK
·
Apersepsi
·
Menjelaskan definisi asuhan postpartum
·
Menanyakan
definisi asuhan postpartum
·
Menjelaskan tujuan asuhan postpartum
·
Menanyakan tujuan asuhan postpartum
·
Menjelaskan dan mempraktekan pemeriksaan fisik ibu nifas
·
Menjelaskan dan mempraktekan pemeriksaan khusus
·
Menanyakan langkah-langkah pemeriksaan fisik
·
Menyimpulkan bersama
mahasiswa
·
Memberikan evaluasi secara
lisan
|
·
Menjawab salam
·
Mendengarkan dan mencatat
·
Menjawab pertanyaan
·
Mencatat dan mendengarkan
·
menjawab definisi asuhan postpartum
·
Mencatat dan mendengarkan
·
Menjawab tujuan asuhan postpartum
·
Mencatat dan mendengarkan.
·
Mencatat dan mendengarkan
·
Menjawab langkah-langkah pemeriksaan fisik
·
Menyimpulkan bersama dosen
·
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh dosen
|
·
LCD
·
Power
point tentang konsep dasar persalinan.
·
SDA
|
·
Ceramah dan Tanya jawab
·
SDA
|
E. Evaluasi
Tes Formatif (essay)
1.
Pengertian postpartum
2.
Tujuan postpartum
3.
Pemeriksaan fisik
4.
Pemeriksaan khusus
F. Referensi
Cunningham,
dkk. (1995), Obstetri Williams. Ed. 18
ECG, Jakarta.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Ed. 1 & 2 ECG. Jakarta
Saifuddin, BA. (2007). Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal & Neonatal. YBP – SP. Jakarta
Saifuddin, BA. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neontal. YBP – SP . Jakarta
Varney, H dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Ed. 4 volume 2 ECG. Jakarta
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. YBP – SP. Jakarta
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Ed. 1 & 2 ECG. Jakarta
Saifuddin, BA. (2007). Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal & Neonatal. YBP – SP. Jakarta
Saifuddin, BA. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neontal. YBP – SP . Jakarta
Varney, H dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Ed. 4 volume 2 ECG. Jakarta
Wiknjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. YBP – SP. Jakarta
Lampiran
1.
Defenisi
Asuhan ibu postpartum adalah asuhan yang diberikan
pada ibu segera setelah kelahiran, sampai 6 minggu setelah kelahiran.
2. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu untuk memberikan asuhan yang
adekuat dan terstandar pada ibu segera setelah melahirkan dengan memperhatikan
riwayat selama kehamilan dalam persalinan dan keadaan segera setelah melahirkan
agar terlaksananya asuhan segera/ rutin pada ibu post partum .
- Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi :
a. Tekanan Darah, Suhu, nadi
1. Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama
nifas pada umumnya disebabkan dehidrasi, yang disebabkan oleh keluarnya cairan
pada waktu melahirkan, selain itu bisa juga disebabkan karena istirahat dan
tidur yang diperpanjang selama awaal persalinan. Tetapi pada umumnya setelah 24
jam post partum suhu tubuh kembali normal. Kenaikan suhu yang mencapai >38oC
adalah mengarah ke tanda-tanda infeksi
b. Nadi dan pernafasan
1). Nadi berkisar antara 60-80x/menit. Denyut nadi di
atas 100x/menit pada masa nifas adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi,
hal inisalah satu nya bisa di akibatkan oleh proses persalinan sulit atau
karena kehilangan drah yang berlebihan.
2).Jika takikardi tidak disertai panas kemungkinan
disebabkan karena adanya vitium kordis.
3). Beberapa ibu postpartum kadang-kadang mengalami
bradikardipuerperal, yang denyut nadinya mencapai serendah-rendahnya 40 sampai
50x/menit, beberapa alasan telah diberikan sebagai penyebab yang mungkin,
tetapi belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu adalah suatu
kelainan.
4). Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal,
yaitu sekitar 20-30x/menit.
c. Tekanan darah
Pada beberapa kasus di temukan keadaan hipertensi
poetpartum, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak
ada penyakit-penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan.
b. Kepala,
wajah, mulut dan Tenggorokan, jika diperlukan
c. Payudara & putting susu
c. Payudara & putting susu
- simetris/tidak
- konsistensi, ada pembengkakan/tidak
·
puting menonjol/tidak,
lecet/tidak
d. Auskultasi paru2, jika diperlukan
e. Abdomen
d. Auskultasi paru2, jika diperlukan
e. Abdomen
·
Uterus :
Normal :
- kokoh, berkontraksi baik
- tidak berada diatas ketinggian fundal saat masa
nifas segera.
Abnormal
- lembek
- diatas ketinggian fundal saat masa nifas segera.
·
Kandung kemih : bisa buang
air/tak bisa buang air
f. Keadaan
genitalia
· Lochea :
Normal :
Ø Merah hitam (lochea rubra)
Ø Bau biasa
Ø Tidak ada bekuan darah atau butir-butir darah beku
Ø Jumlah perdarahan yang ringan atau sedikit (hanya perlu mengganti pembalut
setiap 3-5 jam)
Abnormal :
Ø Merah terang
Ø Bau busuk
Ø Mengeluarkan darah beku
Ø Perdarahan hebat ?(memerlukan penggantian pembalut setiap 0-2 jam)
- Perineum : edema, inflamasi, hematoma, pus, bekas luka episiotomi/robek, jahitan, memar,hemorrhoid (wasir/ambeien).
- Keadaan anus : haemoroid
- Ekstremitas : varises, betis apakah lemah dan panas,edema, reflek.
Manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan
tetapi belum efektif atau merencanakan kembali asuhan yang belum terlaksana
jika masih ada.
Bidan harus melakukan evaluasi
secara terus menerus selama masa nifas. Evaluasi secara terus menerus meliputi:
1. Meninjau ulang data
a. Catatan intrapartum dan antepartum
b. Jumlah jam atau hari PP
c. Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d. Catatan hasil lab.
e. Catatan suhu, nadi, pernapasan dan TD
f. Catatan pengobatan
2. Mengkaji riwayat
a. Ambulansi : apakah ibu melakukan ambulansi seberapa sering
b. Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri/ disuria
c. Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan konsistennya
3. Pemeriksaan fisik
a. Mengukur TD suhu, nadi dan pernapasan
b. Memeriksa payudara dan putting
c. Memeriksa abdomen
d. Memeriksa lokhea
e. Memeriksa perineum dan kaki
1. Meninjau ulang data
a. Catatan intrapartum dan antepartum
b. Jumlah jam atau hari PP
c. Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d. Catatan hasil lab.
e. Catatan suhu, nadi, pernapasan dan TD
f. Catatan pengobatan
2. Mengkaji riwayat
a. Ambulansi : apakah ibu melakukan ambulansi seberapa sering
b. Berkemih : bagaimana frekuensinya, jumlah, apakah ada nyeri/ disuria
c. Defekasi : bagaimana frekuensinya, jumlah dan konsistennya
3. Pemeriksaan fisik
a. Mengukur TD suhu, nadi dan pernapasan
b. Memeriksa payudara dan putting
c. Memeriksa abdomen
d. Memeriksa lokhea
e. Memeriksa perineum dan kaki
B. Pemeriksaan Khusus
|
1.
Nyeri / ketidaknyamanan
Nyeri tekan uterus ( fragmen – fragmen plasenta tertahan ).
2.
Sistem vaskuler
a.
Perdarahan diobservasi setiap 2
jam selama 8 jam 1, kemudian tiap jam berikutnya.
b.
Tensi diawasi setiap 8 jam.
c.
Apakah ada tanda – tanda
trombosis, kaki sakit, bengkak dan merah.
d.
Haemorroid diobservasi,
konjungtiva anemis / sub anemis, defek koagulasi congenital, idiopatik
trombositopeni purpura.
3.
Sistem reproduksi
a.
Uterus diobservasi tiap 30
menit selama empat hari postpartum, kemudian tiap 8 jam selama 3 hari meliputi
tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.
b.
Lochea diobservasi setiap 8 jam
selama 3 hari terhadap warna, banyak dan bau.
c.
Perineum diobservasi tiap 8 jam
untuk melihat tanda – tanda infeksi, luka jahitan dan apakah ada jahitan yang
lepas.
d.
Vulva dilihat, apakah ada edema
atau tidak.
e.
Payudara dilihat kondisi
aerola, konsistensi dan kolostrum.
f.
Tinggi fundus atau badan terus
gagal kembali pada ukuran dan fungsi sebelum kehamilan ( sub involusi ).
4.
Traktus urinarus
Diobservasi
tiap 2 jam hari pertama.Meliputi miksi lancer atau tidak, spontan dan lain –
lain.
5.
Traktur gastro intestinal.
Observasi
terhadap nafsu makan dan obstipasi.
6.
Integritas ego : mungkin cemas,
ketakutan dan khawatir.